Saat semuanya
berjalan dengan lancar, timbul kerikil tajam menghadang. Saat semuanya terasa
indah, luka menganga terbuka lebar. Saat harapan itu datang, lenyap lelah
menghadang. Sulit, sakit, gemetar, kaku tumbuh jadi satu menyatu tak terpisah bahkan
dengan waktu.. senyum itu tadinya hadir, bahkan lebih lebar dari tawa. Tawa itu
hadir bahkan lebih lebar dari tangisan. Tangisan itu hadir bahkan lebih lebar
dari air mata. Secercah matahari tadinya akan disambut dengan pelangi, tapi apa
daya, pelangi tinggalalah pelangi tapi tidak berwana warni. Pelangi itu hanya
tanda dari kesedihan yang dibalut keceriaan. Tadinya terpikir akan datang
kebahagiaan tapi tak direstui. Berpikirlah sekarang bahwa untuk menyambut semua
kebahagiaan perlu membuka mata lebar tentang sebuah kenyataan. Kenyataan itu
bayangan dari sebuah harapan besar. Walau kebahagiaan kini belum sempurna, tapi
masih ada harapan di balik kesempatan sekecil apapun itu. Kenyataan memang tak
selalu sejalan dengan apa yang sudah dikerjakan. Saat sebuah kenyataan hilang. Bukan
berarti hilang pula pelangi. Tapi itu awal akan datangnya restu Ilahi yang
benar-benar Ia Ridhoi untuk umatnya. Dia yang Maha Segalanya, tahu yang terbaik
untuk umatnya. Biarkan kini sebuah kenyataan yang kita inginkan lenyap. Tapi akan
diganti dengan pelangi yang akan menaburkan senyum simpul di seluruh dunia. Kejarlah kenyataan yang lebih lebih lebih dan
lebih baik dari kenyataan sebelumnya. Jemput pelangi dengan usaha, doa, dan
ikhtiar. Biarkan hasilnya engkau rasakan. Karena orang yang menatap kegagalan
dalam kenyataannya akan lebih dipandang hebat daripada orang yang menatap
kenyataannya dengan pandangan sebelah mata. Sikapi dengan bijak ^^.. *selamatdatangpelangiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar