Kamis, 31 Mei 2012

Sebuah kenyataan


Saat semuanya berjalan dengan lancar, timbul kerikil tajam menghadang. Saat semuanya terasa indah, luka menganga terbuka lebar. Saat harapan itu datang, lenyap lelah menghadang. Sulit, sakit, gemetar, kaku tumbuh jadi satu menyatu tak terpisah bahkan dengan waktu.. senyum itu tadinya hadir, bahkan lebih lebar dari tawa. Tawa itu hadir bahkan lebih lebar dari tangisan. Tangisan itu hadir bahkan lebih lebar dari air mata. Secercah matahari tadinya akan disambut dengan pelangi, tapi apa daya, pelangi tinggalalah pelangi tapi tidak berwana warni. Pelangi itu hanya tanda dari kesedihan yang dibalut keceriaan. Tadinya terpikir akan datang kebahagiaan tapi tak direstui. Berpikirlah sekarang bahwa untuk menyambut semua kebahagiaan perlu membuka mata lebar tentang sebuah kenyataan. Kenyataan itu bayangan dari sebuah harapan besar. Walau kebahagiaan kini belum sempurna, tapi masih ada harapan di balik kesempatan sekecil apapun itu. Kenyataan memang tak selalu sejalan dengan apa yang sudah dikerjakan. Saat sebuah kenyataan hilang. Bukan berarti hilang pula pelangi. Tapi itu awal akan datangnya restu Ilahi yang benar-benar Ia Ridhoi untuk umatnya. Dia yang Maha Segalanya, tahu yang terbaik untuk umatnya. Biarkan kini sebuah kenyataan yang kita inginkan lenyap. Tapi akan diganti dengan pelangi yang akan menaburkan senyum simpul di seluruh dunia.  Kejarlah kenyataan yang lebih lebih lebih dan lebih baik dari kenyataan sebelumnya. Jemput pelangi dengan usaha, doa, dan ikhtiar. Biarkan hasilnya engkau rasakan. Karena orang yang menatap kegagalan dalam kenyataannya akan lebih dipandang hebat daripada orang yang menatap kenyataannya dengan pandangan sebelah mata. Sikapi dengan bijak ^^.. *selamatdatangpelangiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar